Windows Defender merupakan antivirus bawaan sistem operasi Windows yang berguna untuk melindungi perangkat dari ancaman malware dan virus.
Meskipun fitur ini sudah diaktifkan secara default, terkadang pengguna ingin mematikannya karena berbagai alasan.
Apa Itu Windows Defender?
Windows Defender pertama kali diperkenalkan pada Windows 8. Fitur ini menggantikan Microsoft Security Essentials sebagai antivirus bawaan Windows. Fungsinya adalah untuk melindungi pengguna dari serangan phising, malware, spyware dan virus.
Proteksi Windows Defender bekerja dengan cara memantau aktivitas yang mencurigakan pada perangkat. Ia akan secara otomatis mendeteksi dan memblokir program atau aplikasi berbahaya. Fitur ini aktif secara default pada Windows 10.
Meski demikian, terkadang pengguna ingin mematikan Windows Defender. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa seseorang ingin menonaktifkannya:
- Ingin menggunakan antivirus pihak ketiga yang lebih lengkap.
- Merasa Windows Defender terlalu membebani kinerja PC.
- Ingin menjalankan aplikasi tertentu yang diblokir Defender.
- Mengalami error saat menginstal aplikasi akibat Defender.
Nah, bagi Anda yang ingin mematikan Windows Defender, berikut adalah panduannya lengkap beserta kelebihan dan kekurangannya.
Cara Mematikan Windows Defender
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mematikan Windows Defender, diantaranya:
Matikan Windows Defender di Services
Cara termudah untuk mematikan Windows Defender adalah lewat Services di Windows. Ikuti langkah-langkahnya:
- Buka menu Start dan ketik “services.msc” lalu tekan Enter.
- Cari layanan “Windows Defender Antivirus Service”, klik kanan dan pilih Properties.
- Pada Startup type, pilih Disabled.
- Klik Apply lalu Start. Layanan Defender akan dimatikan.
Nonaktifkan Windows Defender di Registry Editor
Anda juga bisa mematikan Windows Defender lewat Registry Editor dengan mengubah nilai registernya.
- Buka Registry Editor dan pilih HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender.
- Buat key baru dengan nama “DisableAntiSpyware” tipe REG_DWORD.
- Klik kanan dan pilih Modify. Lalu ubah nilai menjadi 1.
- Restart komputer, maka Windows Defender akan dinonaktifkan.
Matikan Windows Defender di Group Policy
Fitur Group Policy memungkinkan administrator menonaktifkan Windows Defender.
- Buka Local Group Policy Editor dengan mengetik “gpedit.msc” di Start menu.
- Pilih Computer Configuration > Administrative Templates > Windows Components > Windows Defender Antivirus.
- Di sebelah kanan, cari kebijakan “Turn off Windows Defender Antivirus”.
- Klik kanan dan pilih Edit, lalu ubah menjadi Enabled.
Gunakan Command Prompt
Anda juga bisa mematikan Windows Defender dengan perintah di Command Prompt.
- Buka CMD sebagai administrator.
- Ketik perintah berikut: sc stop WinDefend
- Tekan Enter, maka layanan Windows Defender akan berhenti.
Matikan Auto Startup Windows Defender
Cara lainnya adalah dengan menonaktifkan fitur autostart Windows Defender saat booting.
- Buka Run dengan menekan tombol Windows + R.
- Ketik “msc” lalu tekan Enter untuk membuka Console Services.
- Cari layanan “Windows Defender Antivirus Service”.
- Klik kanan, pilih Properties lalu ubah Startup Type menjadi Manual.
Tambahkan File Exclusion di Settings
Anda bisa menambahkan file exclusion agar Windows Defender mengabaikan file tertentu.
- Buka Settings > Update & Security > Windows Security.
- Pilih Virus & threat protection > Virus & threat protection settings.
- Pilih Manage settings di bawah Exclusions.
- Tambahkan file yang ingin diabaikan Defender.
Nonaktifkan Tampilan Notifikasi
Notifikasi Windows Defender bisa dinonaktifkan dengan mengubah registry.
- Buka Registry Editor dan pilih HKEY_CURRENT_USER\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender.
- Buat key baru “DisableNotifications” dengan nilai 1.
- Restart PC, notifikasi Defender tidak akan muncul lagi.
Matikan di Task Manager
Anda juga bisa mematikan layanan Windows Defender di Task Manager.
- Buka Task Manager dengan tekan Ctrl + Shift + Esc.
- Pilih tab Services.
- Klik kanan pada layanan “Windows Defender Antivirus Service” dan pilih Stop.
Nonaktifkan di Group Policy Windows Defender
Cara lainnya adalah mematikan Windows Defender di Group Policy.
- Buka Local Group Policy Editor dan pilih Computer Configuration.
- Pilih Administrative Templates > Windows Components > Windows Defender Antivirus.
- Cari kebijakan “Turn off Windows Defender Antivirus” lalu aktifkan.
Matikan Windows Defender di PowerShell
Gunakan perintah PowerShell berikut untuk mematikan Windows Defender:
Set-MpPreference -DisableRealtimeMonitoring $true
Jalankan sebagai administrator. Perintah ini akan menonaktifkan proteksi real-time Defender.
Tambahkan Pengecualian Folder
Anda bisa menambahkan folder exclusion agar diabaikan Windows Defender.
- Buka Windows Security Settings.
- Pilih Virus & threat protection > Manage settings di bawah Exclusions.
- Tambahkan folder yang ingin dikecualikan dari pemindaian.
Matikan Windows Defender di Run
Cara cepat lainnya adalah dengan Run Dialog.
- Tekan tombol Windows + R lalu ketik “msconfig”.
- Pilih tab Services, cari Windows Defender Antivirus Service.
- Hapus centang pada layanan tersebut agar tidak aktif saat booting.
Edit Registry Untuk Update Otomatis
Anda juga bisa menonaktifkan updateDefinitions otomatis Windows Defender.
- Buka Registry Editor dan pilih HKEY_LOCAL_MACHINE > SOFTWARE > Policies > Microsoft > Windows Defender.
- Buat key baru bernama “DisableAntiSpyware” dengan nilai 1.
- Restart komputer, update otomatis Defender akan dimatikan.
Gunakan Windows Defender Control Command-Line
Windows Defender Control Command-line Utility bisa digunakan admin untuk menonaktifkan Windows Defender.
- Buka Command Prompt sebagai admin.
- Ketik perintah berikut:
MpCmdRun -Disable
- Tekan Enter untuk mematikan Windows Defender.
Hapus Lisensi Windows Defender
Cara terakhir adalah dengan menghapus lisensi Windows Defender.
- Buka PowerShell sebagai admin, lalu jalankan perintah:
Get-WindowsFeature Windows-Defender | Uninstall-WindowsFeature -Remove
- Restart PC untuk menerapkan perubahan. Windows Defender akan dinonaktifkan.
Kelebihan dan Kekurangan Mematikan Windows Defender
Berikut adalah beberapa kelebihan jika Anda mematikan Windows Defender:
- Performa PC menjadi lebih optimal karena tidak ada proses scan di latar belakang.
- Anda bisa menggunakan antivirus pihak ketiga sesuai preferensi.
- Aplikasi tertentu yang terdeteksi sebagai ancaman bisa dijalankan normal.
Sementara kekurangannya adalah:
- PC menjadi rentan terhadap serangan malware dan virus tanpa proteksi aktif.
- Fitur Windows Security tidak dapat dipakai lagi, termasuk firewall bawaan.
- Resiko kebocoran data pribadi dan informasi sensitif menjadi lebih tinggi.
- Harus ekstra hati-hati saat mengunduh file dari internet.
Tabel Perbandingan Fitur Windows Defender
Fitur | Keterangan |
---|---|
Real-time Protection | Melindungi PC dari ancaman saat sedang digunakan. |
Cloud-delivered Protection | Memanfaatkan basis data ancaman online untuk deteksi lebih cepat. |
Automatic Sample Submission | Mengirimkan sampel ancaman untuk analisis lebih lanjut secara otomatis. |
Tamper Protection | Melindungi pengaturan dan komponen Windows Defender dari perubahan. |
Controlled Folder Access | Melindungi folder penting dari perubahan oleh aplikasi perusak. |
Demikian ulasan lengkap mengenai Windows Defender beserta 15 cara mematikannya. Windows Defender sudah cukup memberikan perlindungan dasar bagi komputer. Namun jika mengganggu performa, Anda bisa mematikannya.
Pastikan untuk tetap waspada dan gunakan antivirus pihak ketiga yang andal agar perangkat tetap aman. Gunakan fitur Windows Defender kembali jika tidak ada masalah lagi di kemudian hari.
FAQ Mematikan Windows Defender
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum terkait mematikan Windows Defender:
Apakah aman mematikan Windows Defender?
Tidak dianjurkan karena PC akan rentan terhadap serangan malware dan virus tanpa proteksi aktif. Gunakan antivirus pihak ketiga jika perlu.
Apakah bisa menghapus Windows Defender permanen?
Bisa, dengan menghapus lisensinya di PowerShell. Namun sangat tidak disarankan karena membahayakan keamanan PC.
Mengapa Windows Defender susah dimatikan?
Karena Windows Defender dirancang agar tetap aktif melindungi pengguna awam dari ancaman. Admin harus mengubah beberapa pengaturan kunci untuk mematikannya.
Apakah mematikan Windows Defender akan mempengaruhi performa?
Ya, karena tidak ada lagi proses scan otomatis yang berjalan. Namun pengaruhnya terbatas bagi PC modern.
Apakah saya perlu mengaktifkan Windows Defender lagi?
Tergantung. Jika Anda menggunakan antivirus ketiga yang mumpuni, Windows Defender tidak diperlukan. Aktifkan kembali jika ingin fitur keamanannya.