Investasi saham bisa terasa menakutkan jika kamu tidak begitu mengetahui seluk-beluk dunia investasi.
Untuk itu, mengetahui mengenai investasi saham sebelum kamu benar-benar memulainya merupakan hal dasar yang harus kamu lakukan.
Berinvestasi di pasar saham terbilang aman karena memberikan pengembalian rata-rata 7% setiap tahun.
Rata-rata hasil pengembalian yang positif membuat investasi saham begitu booming. Orang terburu-buru menginvetasikan hartanya, dan mengambil banyak tindakan yang gegabah, tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
8 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Berinvestasi di Saham
Memulai investasi sedini mungkin merupakan hal yang luarbiasa. Tapi, ada beberapa hal yang luput dari penglihatan dan pemahaman ketika memuai berinvestasi.
Karena itu, sebelum kamu memulai investasi, cobalah untuk memahami lima hal mendasar di bawah ini.
Saham hanyalah satu dari banyak intrumen investasi
Saham merupakan instrumen paling poluler untuk berinvestasi, namun bukan satu-satunya instrumen yang bisa kamu coba.
Kamu dapat memanfaatkan berbagai instrumen investasi yang berbeda bergantung pada kebutuhan, penghasilan, dan kapan kamu menginginkan uang investasimu kembali.
Ada banyak instrumen investasi selain saham seperti, Reksadana, Properti, Obligasi, Forex, dan masih banyak lagi. Semua instrumen investasi tersebut memiliki berbagai tingkat risiko dan pengembalian yang berbeda.
Investasi saham memiliki risiko besar, terutama dalam jangka pendek
Walaupun sering kali dipandang sebagai strategi investasi yang aman terutama dalam jangka panjang, tidak ada yang bisa menjamin naik-turunnya gelombang harga saham. Apalagi jika jangka pendek, harga saham dapat bergerak dengan ekstrem.
Tidak ada yang benar-benar bisa menebak arah harga saham. Tidak ada yang pasti dalam berinvestasi saham. Meskipun investasi bukan hanya menebak untung-rugi, tapi tetap saja pasar bisa tiba-tiba jatuh.
Karena itu, banyak ahli keuangan dan investasi yang menyarankan untuk tidak menginvestasikan uangnya dalam waktu singkat, atau kurang dari lima tahun. Karena ketika pasar turun, maka kamu tidak akan punya waktu yang cukup untuk menutup kerugian.
Menginvestasikan semua uang Anda dalam saham perusahaan tunggal sangat berisiko
Menginvestasikan semua uangmu dalam satu perusahaan adalah proposisi yang berisiko.
Jika kamu salah menebak dan harga menuju arah sebaliknya, maka semua uangmu dapat berkurang bahkan hilang seketika.
Menginvestasikan seluruh uangmu dalam satu tempat hanya akan membuat masalah.
Bayangkan jika uang hanya Rp 20 juta. Lalu kamu investasikan semuanya pada satu saham perusahaan.
Sepuluh tahun kemudian harga saham anjlok dan kamu mengalami kerugian. Kamu akan stress bukan?
Untuk itu, membagi-bagi harta dan menempatkannya di jenis investasi yang berbeda itu sangat penting. Agar jika satu rugi, kamu masih punya simpanan lain untuk menutup kerugianmu.
Strategi yang baik untuk mengurangi risiko adalah membuat differensiasi
Walaupun berinvestasi di banyak perusahaan namun masih dalam satu jenis industri tentunya memiliki resiko yang lebih besar.
Hal tersebut karena jika industri tersebut mengalami kelesuan, semua perusahaan sahamnya kemungkinan besar akan ikut lesu.
Oleh karena itu, berinvestasi pada beberapa industri dapat menjadi pilihan yang tepat. Disaat kondisi ekonomi negara tak menentu, kemungkinan beberapa koleksi sahammu masih bisa selamat akan lebih besar.
Sebagian besar saham membayar dividen, yang memberikan aliran pendapatan untukmu tanpa harus menjual saham
Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Jadi semakin besar proporsi sahammu, maka semakin besar dividen yang bisa kamu dapatkan.
Pembagian Dividen akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, yang di biasanya dilakukan setiap tahun.
Perusahaan dapat menaikkan, menurunkan, atau menghilangkan dividen tergantung pada kesehatan keuangannya.
Hal paling manriknya, kamu bisa mendapatkan dividen tanpa mengurasi proporsi ataupun nilai sahammu.
Reksadana hanyalah kumpulan investasi, seringkali saham
Reksadana adalah kumpulan investasi. Dana ini dapat seluruhnya terdiri dari saham, tetapi juga dapat mencakup jenis investasi lainnya, seperti obligasi, logam mulia dan mata uang asing.
Reksadana umumnya membebankan biaya kecil setiap tahun untuk biaya pemeliharaan dan manajemen.
Kamu tidak perlu menjadi seorang ekonom untuk mulai berinvestasi
Untuk menjadi seorang investor terutama value investor, memahami laporan keuangan perusahaan merupakan hal yang sangat penting. Tapi, kamu tidak perlu menjadi ahli atau ekonom untuk berinvestasi.
Banyak sekali media belajar buat kamu yang masih awam. Untuk memulai berinvestasi kamu bisa mengawalinya dengan membaca kesesuaian harga saham dengan nilai aslinya. Tentu saja, kamu bisa mempelajarinya dengan mudah di internet.
Pajak atas saham tidak seseram kelihatannya
Meski semakin mudah dilakukan, investasi saham tetap tidak lepas dari kewajiban perpajakan.
Sebagai investor saham, kamu akan dikenakan pajak transaksi atas penjualan saham sebesar 0,1% dari nilai bruto transaksi penjualan saham sesuai dengan UU PPh Pasal 4 ayat 2.
Selain pajak penjualan saham, investor juga harus membayar pajak saat mendapatkab dividen sebesar
10% dari penghasilan bruto. Walaupun pajaknya besar, deviden yang kita dapat tidak mengurangi nilai saham kamu lho.
Walaupun demikian, keuntungan yang didapatkan dari investasi tentunya jauh lebih besar dibandingkan pajak yang harus dibayarkan.
Itu dia delapan hal yang harus kamu ketahui sebelum mulai berinvestasi pada saham.
Oh ya, sebelum berinvestasi, kamu juga harus yakin kalau uangmu cukup untuk hidup jika kamu menginvestasikan sebagian uangmu.
Jangan sampai kamu bela-belain invetasi, tapi untuk ongkos dan makan malah tidak punya.
Haruskah saya berinvestasi di saham?

Berinvestasi dalam saham dapat menjadi keputusan keuangan yang baik tergantung pada kebutuhan dan keadaanmu.
Jika kamu ingin menumbuhkan tabungan dalam jangka panjang (10 tahun lebih), berinvestasi dalam saham adalah pilihan yang baik.
Namun jika kamu berpikir akan membutuhkan uang lebih cepat, berinvestasi di saham mungkin bukan pilihan terbaik Anda.
Kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham?
Keputusan terbaik dalam hal saham adalah saat membeli diharga rendah dan menjual diharga tinggi. Namun dalam praktiknya, sulit untuk memprediksi dengan tepat pergerakan harga saham.
Jika kamu berinvestasi untuk jangka panjang, sangat disarankan untuk terus menambah jumlah investasimu terlepas dari seperti apa kondisi pasar pada waktu tertentu.
Berapa banyak uang yang diperlukan untuk berinvestasi dalam saham?
Kamu tidak perlu banyak uang untuk berinvestasi di saham. Bergantung pada apa yang Anda investasikan dan berapa biaya saham,.
Anda dapat mencoba-coba berinvestasi dengan menyisihkan uang kopimu. Bahkan saat ini banyak sekuritas yang memperbolehkanmu membuka rekening saham dengan saldo awal Rp100 ribu.
Kamu juga dapat berinvestasi dalam jumlah yang lebih besar – walaupun kami tidak merekomendasikan menginvestasikan seluruh tabungan Anda dalam bentuk saham.
Jenis investasi apa lagi yang harus saya kejar?
Selain berinvestasi di pasar saham, sering kali ada akal finansial untuk mengejar beragam investasi lain.
Ini dapat termasuk menyimpan uang dalam rekening tabungan hasil tinggi, obligasi dan sertifikat deposito.
Investasikan uangmu dalam hal-hal selain pasar saham dapat membantu mengurangi risiko dan melindungi investasi.
Berinvestasi di pasar saham bisa menjadi cara yang bagus untuk menumbuhkan tabunganmu seiring waktu.
Meskipun tidak ada investasi tanpa risiko, pasar saham rata-rata menghasilkan pengembalian yang sangat bagus dalam jangka panjang.
Baik kamu menabung untuk pensiun, ingin menumbuhkan tabungan, atau hanya ingin belajar lebih banyak tentang pasar saham.
Menginvestasikan uangmu tidak harus menjadi proses yang menakutkan. Dengan beberapa strategi sederhana, kamu dapat berinvestasi dengan cara yang bertanggung jawab secara finansial yang akan menguntungkanmu seiring waktu.