Kesalahan Terbesar Konsumen Saat Membeli Power Bank

Smartphone dan tablet kian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Keduanya sering dipakai untuk sejumlah keperluan, entah itu interaksi jejaring sosial, membaca, bermain, menonton video hingga bekerja.

Walaupun produk smartphone dan tablet di pasaran sudah mengusung baterai kapasitas besar, ternyata tak menjamin kedua perangkat itu bisa terus menyala di saat-saat penting.

Oleh karena itu, sebaiknya menyiapkan power bank sebelum beraktivitas di luar rumah.

Saat ini ada beragam jenis power bank yang menghiasi pasaran, dengan merk, spesifikasi dan fitur berbeda-beda. Salah satu faktor yang dipandang penting sebelum membeli yaitu kapasitas daya power bank.

Sayangnya, sebagian calon konsumen seringkali melakukan kesalahan ketika membeli sebuah power bank dan berdampak buruk pada smartphone kesayangan.

Liputan TV telah merangkum tujuh kesalahan yang seharusnya tak boleh terjadi. Apakah itu?

Abaikan kualitas demi harga murah

Tak semua produk power bank di pasaran mengusung kualitas jempolan, bahkan beberapa di antaranya memakai baterai daur ulang demi menekan harga produksi dan memperoleh untung ganda.

Oleh karena itu, pertimbangkan memilih power bank dengan merk yang menawarkan garansi.

Jangan mudah tertipu dengan produk harga murah dan kapasitas daya besar, lebih baik memilih yang harganya lebih mahal dan minim resiko kerusakan.

Kapasitas daya tak sesuai kebutuhan

Jangan cepat ambil keputusan tanpa mempertimbangkan kebutuhan utama.

Membeli power bank dengan kapasitas besar tentu menjadi keinginan semua orang, namun semakin besar kapasitas maka power bank itu makin sulit dibawa kemana-mana.

Ada baiknya menyesuaikan kapasitas power bank dengan kebutuhan harian agar tak saling mengganggu.

Tak peduli jumlah sel baterai

Pembeli biasanya hanya fokus pada harga dan merk power bank terbaik, bahkan mengabaikan jumlah sel baterai (battery cell) yang dipakai.

Padahal itu sangat berpengaruh besar pada umur power bank. Ketahanan semakin besar jika sel baterai semakin banyak.

Memakai konektor non-orisinil

Power bank yang ada di pasaran turut menyertakan beragam jenis konektor pada setiap paket penjualan.

Akan tetapi, konekter tersebut tidak memiliki kualitas yang baik untuk gadget, bahkan ada potensi timbulnya hubungan arus pendek yang bisa sebabkan kerusakan komponen.

Sebaiknya memakai konektor orisinil bawaan gadget yang sudah teruji tingkat keamanannya dan bisa digunakan pada power bank.

Tak mempelajari fitur

Masih banyak yang beranggapan bahwa power bank hanya alat untuk mengisi baterai gadget.

Padahal alat canggih ini juga mengusung sejumlah fitur yang menjamin keselamatan gadget. Pertimbangkan membeli power bank dengan tiga fitur keren berikut ini:

  • Short circuit protection: Mencegah kerusakan gadget akibat hubungan arus pendek.
  • Over charging protection: Mematikan daya secara otomatis ketika baterai gadget terisi penuh.
  • Temperature protection: Mendeteksi dan mencegah panas berlebih pada gadget.

Output daya tak sesuai

Power bank di pasaran ada yang mengusung output daya terlalu tinggi ataupun rendah.

Bila tidak memperhatikan poin ini, justru membahayakan gadget. Sebelum membeli, perhatikan output daya pada power bank dan gadget. Penggunaan daya yang sesuai justru mempercepat proses pengisian baterai.

Tak punya sertifikasi

Disarankan untuk tidak membeli power bank tanpa sertifikasi, entah itu SNI atau UL Certification.

Dengan adanya sertifikasi, maka power bank tersebut sudah lolos uji standardisasi.

Ingat, merk atau produk power bank tanpa sertifikasi apapun kualitasnya patut dicurigai, bahkan berpotensi merusak gadget kesayangan.

Itulah tujuh kesalahan yang kerap terjadi saat memilih dan membeli power bank. Harap mempelajari semuanya secara seksama demi menghindari kerugian dan penyesalan di masa depan.