Pengaturan Aperture Kamera: Panduan Lengkap untuk Pemula

Apakah Anda suka berfoto dengan kamera DSLR atau mirrorless? Jika ya, maka Anda pasti pernah mendengar istilah aperture.

Aperture adalah salah satu elemen penting dalam fotografi, karena dapat mempengaruhi pencahayaan, kedalaman bidang, dan efek bokeh pada foto Anda. Namun, apakah Anda tahu apa itu aperture, bagaimana cara mengaturnya, dan apa manfaatnya?

Jika tidak, maka artikel ini adalah untuk Anda. Dalam artikel ini, liputantv.com akan menjelaskan secara lengkap dan mudah dipahami tentang pengaturan aperture pada kamera, mulai dari pengertian, fungsi, cara mengatur, hingga manfaatnya.

Kami juga akan memberikan beberapa tips dan trik untuk menghasilkan foto-foto yang indah dengan menggunakan aperture. Mari simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Aperture?

Aperture Kamera

Aperture adalah lubang atau celah di dalam lensa kamera yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera. Aperture dapat dibuka atau ditutup sesuai dengan kebutuhan pencahayaan pada objek foto. Semakin besar lubang aperture, semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera. Sebaliknya, semakin kecil lubang aperture, semakin sedikit cahaya yang masuk ke sensor kamera.

Aperture diukur dengan satuan f-stop atau f-number. F-stop adalah perbandingan antara diameter lubang aperture dengan panjang fokus lensa. Semakin kecil angka f-stop, semakin besar diameter lubang aperture. Sebaliknya, semakin besar angka f-stop, semakin kecil diameter lubang aperture. Contohnya, f/1.4 memiliki diameter lubang aperture yang lebih besar daripada f/16.

Angka f-stop biasanya tertera pada lensa kamera atau dapat dilihat pada layar kamera saat mengambil foto. Angka f-stop yang umum digunakan antara lain adalah f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, dan seterusnya. Setiap perubahan dari satu angka f-stop ke angka f-stop berikutnya akan menggandakan atau membagi dua jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera.

Fungsi Aperture

Aperture memiliki beberapa fungsi penting dalam fotografi, antara lain adalah:

Mengontrol pencahayaan pada foto

Aperture dapat membantu Anda mendapatkan eksposur yang tepat pada foto Anda sesuai dengan kondisi pencahayaan di sekitar Anda. Jika Anda berada di tempat yang terang, seperti di bawah sinar matahari langsung, Anda dapat menggunakan aperture kecil (f-stop besar) untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera.

Sebaliknya, jika Anda berada di tempat yang gelap atau kurang cahaya, Anda dapat menggunakan aperture besar (f-stop kecil) untuk meningkatkan jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera.

Mengatur kedalaman bidang atau depth of field pada foto

Depth of field adalah jarak antara objek terdekat dan terjauh yang masih tampak tajam pada foto. Aperture dapat mempengaruhi depth of field pada foto Anda dengan cara berikut: Aperture besar (f-stop kecil) akan menghasilkan depth of field yang sempit atau dangkal.

Hal ini berarti bahwa hanya objek yang difokuskan saja yang akan tampak tajam pada foto Anda, sedangkan objek lain di depan atau di belakang objek tersebut akan tampak buram atau blur. Efek blur ini disebut juga dengan bokeh.

Aperture besar cocok digunakan untuk foto potret atau makro, karena dapat menonjolkan objek utama dan menyembunyikan latar belakang yang mengganggu. Aperture kecil (f-stop besar) akan menghasilkan depth of field yang luas atau dalam.

Hal ini berarti bahwa hampir semua objek pada foto Anda akan tampak tajam, baik yang dekat maupun yang jauh dari kamera. Aperture kecil cocok digunakan untuk foto pemandangan atau arsitektur, karena dapat menampilkan detail dan kesan ruang yang luas pada foto Anda.

Mengatur efek difraksi pada foto

Difraksi adalah penyebaran cahaya saat melewati celah sempit atau pinggiran benda. Aperture dapat mempengaruhi efek difraksi pada foto Anda dengan cara berikut: Aperture besar (f-stop kecil) akan menghasilkan efek difraksi yang minimal atau tidak terlihat.

Hal ini berarti bahwa cahaya yang masuk ke sensor kamera akan tetap terang dan jernih. Aperture besar cocok digunakan untuk foto dengan pencahayaan yang baik dan objek yang detail. Aperture kecil (f-stop besar) akan menghasilkan efek difraksi yang maksimal atau terlihat.

Hal ini berarti bahwa cahaya yang masuk ke sensor kamera akan tersebar dan menjadi redup atau kabur. Aperture kecil cocok digunakan untuk foto dengan pencahayaan yang rendah atau objek yang sederhana.

Cara Mengatur Aperture

Untuk mengatur aperture pada kamera Anda, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan, antara lain adalah:

Pilih mode manual atau aperture priority pada kamera

Mode manual adalah mode di mana Anda dapat mengatur semua pengaturan kamera secara bebas, termasuk aperture, shutter speed, dan ISO. Mode aperture priority adalah mode di mana Anda hanya perlu mengatur aperture dan kamera secara otomatis akan menyesuaikan shutter speed yang sesuai untuk mendapatkan eksposur yang baik. Mode ini biasanya ditandai dengan huruf A atau Av pada roda mode kamera Anda.

Sesuaikan lensa dengan fokus rendah

Jika Anda menggunakan lensa zoom, pastikan untuk memilih fokus rendah, seperti 18 mm atau 24 mm. Hal ini karena fokus rendah biasanya memiliki aperture maksimum yang lebih besar daripada fokus tinggi, seperti 50 mm atau 70 mm. Aperture maksimum adalah aperture terbesar yang dapat digunakan oleh lensa Anda. Semakin besar aperture maksimum, semakin banyak pilihan aperture yang dapat Anda gunakan.

Buka aperture maksimum

Untuk membuka aperture maksimum, putar roda pengaturan kamera Anda ke arah angka f-stop terkecil, seperti f/1.4 atau f/2.8.

Hal ini akan membuat lubang aperture menjadi sebesar mungkin dan memungkinkan banyak cahaya masuk ke sensor kamera. Bukaan aperture maksimum biasanya ditandai dengan warna merah pada skala aperture kamera Anda.

Kurangi jumlah cahaya

Jika hasil foto Anda terlalu terang atau overexposed, Anda perlu mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera. Ada dua cara untuk melakukannya, yaitu: Menutup aperture. Untuk menutup aperture, putar roda pengaturan kamera Anda ke arah angka f-stop terbesar, seperti f/16 atau f/22. Hal ini akan membuat lubang aperture menjadi sekecil mungkin dan membatasi jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera.

Menambah shutter speed. Untuk menambah shutter speed, putar roda pengaturan kamera Anda ke arah angka detik terkecil, seperti 1/500 atau 1/1000. Hal ini akan membuat waktu buka rana menjadi lebih singkat dan mengurangi waktu cahaya masuk ke sensor kamera.

Manfaat Pengaturan Aperture

Aperture memiliki beberapa manfaat bagi fotografer, antara lain adalah:

Meningkatkan kreativitas dan ekspresi fotografi

Dengan menggunakan aperture, Anda dapat menciptakan berbagai efek pada foto Anda, seperti bokeh, depth of field, atau difraksi. Efek-efek ini dapat menambah nilai estetika, suasana, atau pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer melalui foto mereka. Dengan aperture, Anda dapat mengeksplorasi berbagai kemungkinan kreatif dan ekspresif dalam fotografi.

Memperbaiki kualitas teknis foto

Dengan menggunakan aperture, Anda dapat mengontrol pencahayaan, kedalaman bidang, dan difraksi pada foto Anda. Pencahayaan, kedalaman bidang, dan difraksi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas teknis foto, seperti kejelasan, ketajaman, warna, dan kontras. Dengan aperture, Anda dapat menyesuaikan faktor-faktor ini sesuai dengan kondisi dan tujuan fotografi Anda.

Mempermudah proses editing foto

Dengan menggunakan aperture, Anda dapat mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk mengedit foto Anda di komputer atau aplikasi. Hal ini karena aperture dapat membantu Anda mendapatkan eksposur yang tepat, depth of field yang sesuai, dan efek bokeh yang indah pada saat mengambil foto. Dengan demikian, Anda dapat menghemat waktu dan energi dalam proses editing foto.

Tips dan Trik Menggunakan Aperture

Untuk menggunakan aperture dengan baik dan benar, ada beberapa tips dan trik yang dapat Anda terapkan, antara lain adalah:

Gunakan tripod atau stabilizer

Tripod atau stabilizer adalah alat bantu yang dapat membantu Anda mempertahankan posisi dan stabilitas kamera saat mengambil foto. Hal ini penting untuk dilakukan saat Anda menggunakan aperture besar (f-stop kecil) atau shutter speed lambat, karena dapat menghindari blur atau goyang pada foto Anda akibat getaran tangan atau angin.

Gunakan metering mode yang tepat

Metering mode adalah fitur kamera yang berfungsi untuk mengukur jumlah cahaya yang ada di sekitar objek foto. Ada beberapa jenis metering mode yang dapat Anda pilih sesuai dengan kondisi pencahayaan dan objek foto Anda, seperti matrix metering, center-weighted metering, spot metering, atau partial metering. Metering mode yang tepat dapat membantu Anda mendapatkan eksposur yang baik saat menggunakan aperture.

Gunakan mode manual focus

Manual focus adalah fitur kamera yang berfungsi untuk mengatur fokus secara manual dengan cara memutar cincin fokus pada lensa kamera. Manual focus dapat membantu Anda mendapatkan fokus yang akurat dan presisi saat menggunakan aperture besar (f-stop kecil) atau depth of field yang sempit. Hal ini karena autofocus terkadang sulit untuk mendeteksi objek yang difokuskan saat kondisi tersebut.

Eksperimen dengan berbagai aperture

Eksperimen dengan berbagai aperture adalah cara terbaik untuk belajar dan memahami pengaruh aperture pada foto Anda. Dengan eksperimen, Anda dapat melihat perbedaan pencahayaan, depth of field, dan efek bokeh pada setiap aperture yang Anda gunakan. Dengan demikian, Anda dapat menentukan aperture mana yang paling cocok untuk foto-foto Anda.

Kesimpulan

Aperture adalah lubang atau celah di dalam lensa kamera yang berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera. Aperture diukur dengan satuan f-stop atau f-number. Semakin kecil angka f-stop, semakin besar diameter lubang aperture. Sebaliknya, semakin besar angka f-stop, semakin kecil diameter lubang aperture.

Aperture memiliki beberapa fungsi penting dalam fotografi, yaitu mengontrol pencahayaan pada foto, mengatur kedalaman bidang atau depth of field pada foto, dan mengatur efek difraksi pada foto. Aperture juga memiliki beberapa manfaat bagi fotografer, yaitu meningkatkan kreativitas dan ekspresi fotografi, memperbaiki kualitas teknis foto, dan mempermudah proses editing foto.

Untuk mengatur aperture pada kamera Anda, Anda perlu memilih mode manual atau aperture priority pada kamera Anda, sesuaikan lensa dengan fokus rendah, buka aperture maksimum, dan kurangi jumlah cahaya jika perlu. Untuk menggunakan aperture dengan baik dan benar, Anda juga perlu menggunakan tripod atau stabilizer, menggunakan metering mode yang tepat, menggunakan mode manual focus, dan eksperimen dengan berbagai aperture.

Demikianlah panduan lengkap untuk pemula tentang pengaturan aperture pada kamera. Semoga artikel ini dapat membantu Anda menguasai dan memanfaatkan aperture dengan baik dalam fotografi.